Baru2 ini telah terjadi perkosaan terhadap gadis2 keturunan Tionghoa katholik di kota Bandung . Yang saya tahu jelas ada dua gadis yg diperkosa, sedang menurut laporan sudah 4 atau mungkin lima kasus perkosaan selama hari2 terakhir ini di Bandung dan 5-6 kasus masih terjadi di jakarta baru2 ini (minggu2 terakhir).
Kasus pertama, Seorang gadis mahasiswi STIEB berumur kira2 20 tahunan yg sewaktu pulang kuliah naik kendaraan umum, diculik oleh sopir dan penumpang ke daerah pinggiran (daerah Soreang) dan diperkosa rame2 oleh banyak orang sambil dipukuli dan akhirnya dilempar di tepi sawah di daerah Jl Kopo Bandung dan ditemukan oleh seorang tukang beca dan dibawa kerumah sakit, hingga hari ini 10/7 korban dirawat di RS Imanuel Bandung , dengan luka2 cukup parah, babak belur luka2 ditubuhnya dan pendarahan dsb..hingga mengalami trauma jiwa, menderita shock dan tekanan mental.
Kasus kedua, Terjadi hari rabu malam 8/7, di Jl. ter Pasteur, Bandung, dimana sepasang muda-mudi yg secara tiba2 di stop, diancam dgn keras dan si pria dipukuli, namun si gadis malang di culik dan diperkosa rame2 di suatu tempat, pelaku berkomentar 'Sekarang kesempatan untuk merasakan/ menikmati cina2 Bandung ' dan gadis tersebut setelah diperkosa, dianiaya dan menurut cerita dari keluarga dekat ybs, pemerkosa dgn kejamnya merusak alat vitalnya dgn besi, akhirnya dilempar disuatu tempat...
Gadis tsb, sekarang di rawat di RS Kebon jati, Bandung menurut berita, gadis tsb, mengalami gangguan jiwa hingga tidak sadar kalo diajak bicara oleh orang tua dan teman2nya.
Tidak pernah dalam sejarah peradaban indonesia , terjadi kasus perkosaan massal secara brutal seperti akhir2 ini, bahkan Mentri sosial mengatakan 'seperti tidak sedang berada di Indonesia ' seorang dokter pribumi di Bandung mengatakan 'saya tidak mau disebut warga negara Indonesia lagi, karena peradaban sudak rusak' Saat ini, para pelaku pemerkosa bebas berkeliaran dgn tidak merasa berdosa dan mungkin setelah merasa puas keenakan memperkosa bisa mulai mengincar mangsa2 lainnya dan memupuk keinginan massa yang lain. Apalagi hingga saat ini pemerintah belum mengeluarkan pernyataan tegasnya dalam menanggapi kasus perkosaan ini, yang bisa berakibat, para pemerkosa jadi dapat angin/kesempatan untuk melakukan se bebas2nya tanpa ada resiko berhadapan dengan hukum, se-olah2 tidak ada hukumnya..
Waspada, hati-hati dalam berpakaian jangan menyolok/ketat/sexy, mulai me Rem yg mewah2, mengalah dalam berkendaraan, hindari konflik2 yang tidak perlu dll dsb. kalo tidak perlu sekali, jangan pergi2an keluar rumah terutama pada malam hari.
DIPERDAGANGKAN, REKAMAN VIDEO PEMERKOSAAN JAKARTA
Pada video pertama, terlihat seorang gadis WNI keturunan, berumur sekitar 20 tahun, sedang diperkosa bergantian oleh
5-6 orang pria yang semuanya mengenakan tutup kepala. Lokasi kejadian tampaknya di dalam sebuah gudang penyimpanan barang yang telah porak-poranda. Ia ditelentangkan di atas meja, pakaiannya tercabik-cabik.
Lokasi kedua adalah di ruang keluarga sebuah rumah yang agak mewah. Korbannya adalah seorang wanita berumur 30-an dan seorang gadis yang umurnya sekitar 17 tahun, keduanya keturunan Cina. Mereka berdua dipegangi dan digagahi bergantian oleh 5-6 orang yang bertutup kepala.
Bersandar di dinding, terikat dengan mulut tersumpal adalah seorang pria berumur 40-an dan seorang anak laki sekitar 11-12 tahun. Rekaman terakhir adalah yang paling buas, mengambil tempat di halaman belakang sebuah rumah. Dua gadis kecil keturunan Cina, masing-masing berseragam SMP dan SD sedang dipermainkan oleh massa yang saya perkirakan berjumlah belasan orang. Gadis yang terkecil malah payudaranya belum tumbuh. Mereka dioper ke sana ke mari sambil disetubuhi bergantian oleh massa yang bersorak sorai dan tertawa riuh rendah. Para pemerkosa tidak mengenakan tutup kepala, hanya mukanya dicorat-coret dengan arang. BIADAB
Status: SALAH
Tidak ada tanggal yang jelas.
Tidak ada bukti.
Tidak ada saksi.
Tidak ada referensi.
Lagian, email ini sudah pernah beredar pada tahun 2005.
Namun yang paling penting yaitu jagalah diri kita masing-masing. Tetap waspada dan berhati-hati.
Referensi:
Mari Kita Analisa Cerita ini - Tragedi di Bandung